daily-fps.org – Vitality menyingkirkan Astralis dengan skor 2–1 pada perempat final IEM Chengdu 2025. Seri BO3 ini berjalan padat: Inferno 13–7 (Vitality), Nuke 14–16 (Astralis), dan Mirage 13–7 (Vitality). Veto berlangsung: Vitality menghapus Ancient, Astralis membuang Dust2; pick Vitality ke Inferno, Astralis ke Nuke; Overpass dihapus Vitality, Train dihapus Astralis; Mirage tersisa sebagai penentu.
Pra-Laga: Dua Tradisi, Dua Momentum
-
Vitality datang dengan paket lengkap: struktur execute yang disiplin, mid-round calling rapi, dan firepower yang tersebar—bukan sekadar bertumpu satu bintang.
-
Astralis membawa identitas klasik: utility bijak, retake rapi, dan kekuatan Nuke yang masih jadi “rumah”.
Secara gaya, ini duel tempo Vitality (pick, trade, dan pancing rotasi) melawan eksekusi Astralis (smoke wall, ramp pressure, dan post-plant terukur). Kertas menyebut laga ketat—lapangan membuktikannya.
Map 1 – Inferno (13–7, Vitality)
Vitality memilih Inferno dan langsung menggenggam ritme. T pistol dan anti-eco mereka bersih, menekan banana dengan granat bertahap (molotov deep + half-wall smoke) sehingga Astralis sering dipaksa eco/force tak nyaman.
-
Kunci: kontrol banana + timing re-take arch.
-
Round krusial: beberapa multi-kill dari rifler Vitality mematahkan force-buy Astralis; economy CT tamu tak pernah benar-benar pulih.
-
Garis besar: Vitality unggul spacing. Saat execute A (pit + site) atau late-round B, mereka selalu punya trade kedua.
Skor 13–7 menegaskan pick ini tepat sasaran. Vitality tidak berlebihan flashy—hanya rapi, efisien, tanpa memberi Astralis rope panjang.
Map 2 – Nuke (14–16, Astralis)
Pick Astralis ini mengubah nada. Wall smokes ke A-yard membuka rotasi Vitality; kala lawan over-rotate ke B/secret, Astralis memukul balik upper hits kilat.
-
T-side Astralis: variasi luar—kadang full secret, kadang yard fake lalu split A—membuat Vitality menebak.
-
CT-side mereka: ramp/jhut kontrol cerdas; denial vent drop mencegah quick-plant Vitality.
Momentum Vitality sempat menyamakan skor, tapi clutch akhir dan post-plant displin Astralis menutup 16–14. Ini bukan sekadar “Nuke kuat Astralis”, melainkan pembacaan rotasi Vitality yang tepat seperti permainan poker.
Map 3 – Mirage (13–7, Vitality)
Penentuan di Mirage berubah jadi panggung Vitality. Mid control—smoke top-con + window, disusul late-cat/connector—membelah peta.
-
Struktur T Vitality: default 2–1–2, tarik util CT, lalu split A/B dengan timing lampu.
-
CT-side: Vitality kerap menukar posisi anchor (ticket/jungle & short/ladder) untuk mematahkan pattern entry Astralis.
Serangkaian round highlight (ACE & 4K) menutup napas Astralis. Ketika entry mereka tertahan di choke (A-ramp dan cat), Vitality konversi trade mematikan. Skor 13–7—tegas, bersih, tanpa overtime.
Statistik & Garis Taktis
Rekap Skor
| Map | Pemenang | Skor |
|---|---|---|
| Inferno | Vitality | 13–7 |
| Nuke | Astralis | 16–14 |
| Mirage | Vitality | 13–7 |
Poin Teknis Vitality
-
Utility layering: molly-flash bertahap membuka ruang tanpa memaksa dry peek.
-
Mid-round calling: sabar mengubah rencana ketika info kosong; tidak memaksakan site.
-
Trade discipline: entry jarang sendirian; 2nd-man selalu siap menukar.
Poin Teknis Astralis
-
Nuke playbook: yard pressure variatif—secret/garage/mini pinch.
-
Retake protocol: smoke defuse + double swing sering tepat waktu.
-
Masalah: economy spiral di Inferno, choke control kalah di Mirage.
Jalannya Pertandingan (Ringkas per Bagian)
Inferno – “Banana Adalah Kunci”
Vitality menolak duel acak; mereka menang lewat map control sistematis. Saat Astralis mencoba stack, Vitality memindah bola ke sisi lain peta, menjaga angka hidup untuk 4v3 post-plant—nyaris textbook.
Nuke – “Rumah Astralis, Tapi Tidak Mudah”
Astralis memimpin, Vitality menyamakan, lalu detail—hut drop denial, squeaky re-smoke, dan vent deny—mencuri dua ronde terakhir. Margin satu kesalahan setara satu map.
Mirage – “Mirage Milik Eksekutor yang Lebih Dingin”
Vitality kembali ke default nyaman. Mid priority membuka konektor/short; execute A dengan jungle crunch berkali-kali memaksa Astralis mengalah pada crossfire ticket-triple Vitality.
Pemain Kunci & Momen
-
Entry rifler Vitality: memenangkan duel pembuka, terutama di ramp/connector.
-
IGL Vitality: timing call—terlihat dari banyaknya late-hits sukses.
-
Anchor Vitality di Mirage: hold disiplin, jarang over-peek; trade datang tepat.
-
Astralis lurker di Nuke: mengganggu rotasi (mini/hell) dan memecah setup Vitality.
-
Highlights: beberapa ACE/4K di Mirage & Inferno memutus momentum—membuat eco Astralis tercekik.
Mengapa Vitality Menang Seri?
-
Adaptasi veto + peta
Memilih Inferno (kuat kontrol tempo) dan menyisakan Mirage (kuat mid control) menyandera gaya Astralis yang lebih senang struktur penuh. -
Ekonomi & konversi
Vitality lebih sering menyelesaikan ronde yang sudah unggul 5v4; Astralis beberapa kali kehilangan angka “wajib” karena trade kalah atau util terlambat. -
Mid-round yang matang
Di ronde 35–45 menit ke pertandingan (secara mental), Vitality masih rapi; Astralis mulai mengejar dan memaksa—yang justru membuka celah.
Dampak Hasil
-
Vitality: Lolos ke semifinal dengan kepercayaan diri tinggi; Mirage kembali terbukti aman sebagai peta penutup.
-
Astralis: Nuke bagus, tetapi second map pool masih perlu penajaman (Inferno & Mirage)—serta penanganan ekonomi saat tertinggal.
Secara makro, kemenangan ini menegaskan era Vitality yang tidak lagi tergantung satu bintang. Mereka menang lewat sistem.
Analisis Lanjutan: Detail Mikro yang Menentukan
-
Re-take discipline Vitality: menunggu util habis lalu swing berbarengan; menghindari duel 1v1.
-
Anti-force protocol: di Inferno, Vitality rajin clear close dengan molly dan HE—mensterilkan angle deagle/MP9 Astralis.
-
Mirage mid-round: keputusan re-explode A setelah info connector kosong adalah panggilan pertandingan yang membunuh harapan Astralis.
Seri Vitality vs Astralis adalah pelajaran tentang kontrol tempo dan detail ekonomi. Astralis membuktikan Nuke mereka tetap tajam, namun Vitality lebih komplit: menang di pick sendiri dan menutup di peta netral dengan eksekusi steril. Skor akhir 2–1 terasa adil—dan cara Vitality menutup di Mirage memberi sinyal kuat untuk babak berikutnya.
“Di CS modern, bukan hanya frag yang menentukan—struktur dan panggilan menit 75 yang mengantar pulang.”
