Pertandingan antara Take Flyte dan Outfit 49 di ajang Dust2.us Eagle Masters Series 4 menjadi salah satu duel paling menarik di Swiss Round ketiga. Dalam laga best-of-three yang berlangsung secara online pada 22 Oktober 2025, Take Flyte menunjukkan kedewasaan taktik dan stabilitas mental tinggi untuk menutup seri dengan kemenangan 2-0 atas Outfit 49.

Kemenangan ini tidak hanya menambah poin penting di papan klasemen, tapi juga memperkuat posisi Take Flyte sebagai salah satu tim dengan form paling stabil di sirkuit CS2 Amerika Utara. Outfit 49 sempat menunjukkan perlawanan ketat di awal map Mirage, namun kesalahan kecil dan konsistensi Take Flyte pada ronde-ronde krusial membuat perbedaan besar di akhir pertandingan.


Jalannya Pertandingan

Pertemuan kedua tim terjadi pada Swiss round 3, di mana keduanya datang dengan catatan 1-1 record — hasil yang membuat laga ini menjadi penentu momentum untuk maju ke fase berikutnya. Kedua tim sama-sama punya sejarah panjang di tier-2 NA scene, namun kali ini Take Flyte tampil lebih disiplin dan efisien.

Map Veto dan Pemilihan Map

Proses veto berjalan cukup standar, tapi memperlihatkan perbedaan filosofi permainan kedua tim:

  1. Outfit 49 menghapus Ancient, map yang biasanya menjadi comfort pick bagi Take Flyte.

  2. Take Flyte menghapus Inferno, mungkin karena data latihan menunjukkan kelemahan pada sisi CT.

  3. Outfit 49 memilih Mirage, berharap memanfaatkan map terbuka dengan potensi duel individu.

  4. Take Flyte memilih Nuke, map yang selama ini menjadi peta kuat mereka dengan setup koordinatif di ramp dan A-site.

  5. Outfit 49 menghapus Train, sementara Take Flyte menghapus Dust2, meninggalkan Overpass sebagai map ketiga (tidak dimainkan karena skor 2-0).


Map 1 – Mirage (Take Flyte menang 16-12)

Mirage menjadi medan pertama dengan tempo tinggi. Outfit 49 tampil cukup agresif di awal, menggunakan gaya cepat di mid control dan split ke B-site yang kerap membuat Take Flyte kesulitan menahan rotasi.
Namun, setelah tertinggal 2-5 di ronde awal, Take Flyte mulai menyesuaikan ritme.

Babak Pertama (8:4 untuk Outfit 49)

Outfit 49 tampil garang saat menjadi T-side. Mereka berhasil mengeksekusi set strategi cepat ke A-site dengan utility rapi — terutama pada ronde ke-4 hingga ke-6, di mana smoke jungle dan CT spawn sempurna membuka peluang entry frag.
Sayangnya, momentum mereka sedikit melambat setelah Take Flyte menemukan jawaban dengan setup 2-1-2 klasik dan retake efektif lewat flank dari Swicher dan Cryptic.

Setelah timeout pertama, Take Flyte memperbaiki koordinasi mid-control, menutup babak pertama dengan skor 4-8, masih tertinggal namun mulai menemukan pola permainan lawan.

Babak Kedua (12:4 untuk Take Flyte)

Sisi T milik Take Flyte berjalan sangat mulus. Mereka langsung mencuri pistol round lewat kombinasi entry kill dari Cryptic dan clutch 1v2 luar biasa oleh CLASIA, yang menjadi titik balik laga.
Setelah menang eco dan anti-eco berikutnya, Take Flyte mulai mendominasi ekonomi, memaksa Outfit 49 kehilangan momentum akibat tiga full-buy berturut-turut yang gagal menghasilkan round.

Dari skor 4-8, Take Flyte berbalik unggul hingga 14-11, berkat penggunaan utility dan tempo yang matang. Outfit 49 mencoba comeback dengan kemenangan di round ke-26, namun dua kesalahan fatal di mid membuat Take Flyte menutup map dengan skor 16-12.

MVP Mirage: CLASIA (Take Flyte) — 27 kills, 93 ADR, 1.38 rating.


Map 2 – Nuke (Take Flyte menang 13-9)

Masuk ke map pilihan mereka, Take Flyte tampak jauh lebih siap. Nuke menjadi ajang pembuktian kontrol dan kesabaran mereka. Outfit 49 tidak menyerah begitu saja, namun setiap kali mereka membangun momentum, Take Flyte selalu menemukan cara menghentikannya.

Babak Pertama (7:5 untuk Outfit 49)

Outfit 49 memulai sebagai CT dan tampil disiplin. Mereka menang pistol round dengan crossfire ketat di A-site. Take Flyte mencoba eksekusi fast ramp di ronde ke-3, namun di-counter dengan sempurna oleh Regent yang mencatat triple kill.

Namun setelah skor 4-1, Take Flyte perlahan bangkit lewat permainan sabar. Mereka mulai memanfaatkan area outside dan secret dengan kontrol smoke bertahap. CLASIA kembali memimpin dengan performa gemilang, mencetak dua clutch di ronde krusial (5v3 dan 1v2).
Babak pertama ditutup dengan skor 5-7 untuk Outfit 49, tapi jelas Take Flyte mulai menguasai map.

Babak Kedua (8:2 untuk Take Flyte)

Berpindah ke sisi CT, Take Flyte tampil sempurna. Mereka memenangi pistol round dengan retake cepat di B-site dan langsung memperlebar keunggulan menjadi 8-7.
Outfit 49 sempat menyamakan kedudukan di ronde ke-17, namun setelah itu mereka kehabisan ide untuk menembus defense Take Flyte.

Koordinasi antara CLASIA di main, Cryptic di hut, dan Swicher di ramp menjadi tembok tak tertembus.
Take Flyte menutup map 13-9, mengamankan seri dengan skor agregat 2-0.

MVP Nuke: Swicher (Take Flyte) — 24 kills, 5 multi-kill rounds, 1.31 rating.


Analisis Taktik

Take Flyte – Disiplin, Adaptif, dan Tajam

Take Flyte menunjukkan kelas mereka sebagai tim yang matang secara taktik. Adaptasi cepat antara Mirage dan Nuke adalah bukti kesiapan.

  1. Eksekusi Utility Efektif
    Mereka tidak hanya mengandalkan aim, tapi juga perhitungan waktu utility. Smoke di mid dan connector Mirage dilakukan presisi di setiap ronde buy. Di Nuke, kontrol area outside dilakukan dengan koordinasi sangat disiplin, mencegah flank tanpa kehilangan pemain.

  2. Crossfire Defense yang Solid
    Di sisi CT, Take Flyte menjaga spacing dan komunikasi dengan baik. Mereka jarang melakukan push solo yang riskan. Bahkan saat tertinggal di Mirage, mereka tetap tenang dan menunggu momen untuk retake sempurna.

  3. Mental dan Komunikasi Stabil
    Dalam momen tekanan, terutama di ronde overtime atau eco-penentu, Take Flyte tidak panik. Shot-calling dari Cryptic dan CLASIA terdengar jelas dalam komunikasi publik match—menunjukkan kepemimpinan lapangan yang kuat.

Outfit 49 – Ide Baik, Eksekusi Kurang Konsisten

Outfit 49 sebenarnya memulai tiap map dengan cukup bagus, tapi kehilangan momentum karena terlalu bergantung pada entry frag cepat.

  • Mereka terlalu sering mencoba gaya “burst play” di T-side tanpa variasi mid-round.

  • Di sisi CT, rotasi kadang terlalu lambat, terutama di Nuke di mana mereka gagal membaca posisi outside smoke yang digunakan Take Flyte.

  • Secara individu, performa Regent dan v1dr menonjol, tapi tidak cukup mengimbangi sinergi Take Flyte.


Statistik Pertandingan (Ringkasan)

Map Skor Pemenang First Half Second Half MVP
Mirage 16–12 Take Flyte 4–8 12–4 CLASIA
Nuke 13–9 Take Flyte 5–7 8–2 Swicher

Team Stats (Gabungan dua map)

Statistik Take Flyte Outfit 49
Kill Rata-rata 80 66
Headshot % 54% 49%
ADR (Average Damage per Round) 87 74
Clutch Menang 5 2
Pistol Rounds 3/4 1/4
Multi-Kill Rounds 17 10

Pemain Kunci Take Flyte

CLASIA

  • Performa luar biasa di dua map.

  • Memimpin kill total dan clutch penting.

  • Gaya bermainnya agresif namun terukur, sering menjadi pembuka di sisi T dan anchor kuat di CT.

  • Mentalitas tinggi, konsisten bahkan saat tertinggal.

Swicher

  • Membuktikan peran vital sebagai support dan entry secondary.

  • Di Nuke, dia menjadi “tembok ramp” yang nyaris tak tertembus.

  • Statistik 1.31 rating memperlihatkan dampak nyatanya terhadap kemenangan tim.

Cryptic

  • In-game leader dengan gaya tenang dan tajam membaca momentum lawan.

  • Shot-calling sangat terlihat di babak kedua Mirage dan Nuke.

  • Memberikan ruang bagi bintang lainnya untuk bersinar tanpa kehilangan kendali tim.


Implikasi Turnamen

Take Flyte Naik Daun

Kemenangan ini memperbaiki rekor Take Flyte menjadi 2-1 di Swiss Stage, mendekatkan mereka ke fase playoff Eagle Masters Series 4.
Selain itu, kemenangan clean 2-0 memberi mereka keunggulan dalam round differential, faktor penting jika terjadi tiebreak.

Performa ini juga memperkuat citra Take Flyte sebagai salah satu organisasi NA yang terus berkembang, membangun tim kompetitif dari akar grassroots tanpa ketergantungan pada pemain ex-T1.

Outfit 49 di Persimpangan

Bagi Outfit 49, kekalahan ini menjadi pukulan moral. Kini mereka jatuh ke rekor 1-2 dan harus menang di dua laga berikutnya untuk menjaga peluang lolos.
Meski masih punya kualitas individu, Outfit 49 perlu segera memperbaiki pola komunikasi dan penggunaan utility agar tidak terus kehilangan ronde krusial di pertengahan game.


Reaksi Komunitas & Pengamat

Pertandingan ini menarik perhatian komunitas Dust2.us karena banyak yang menilai Outfit 49 punya peluang besar sebelum laga dimulai. Namun, konsistensi Take Flyte membuat banyak penggemar memuji performa mereka di media sosial.

“CLASIA is built different. Guy just doesn’t miss.”
— @NAfragshow (X/Twitter)

“Swicher’s ramp defense on Nuke was textbook. Outfit49 had no answer.”
— caster RegentTV dalam broadcast.

Dust2.us sendiri menyoroti gaya disiplin Take Flyte yang mengingatkan pada tim-tim klasik NA seperti TeamOne atau paiN, namun dengan gaya komunikasi yang lebih modern dan adaptif.


Statistik Menarik

  • Take Flyte memenangkan 5 clutch situations, sementara Outfit 49 hanya dua.

  • Take Flyte memenangkan semua pistol round di dua map (4/4).

  • Di Mirage, CLASIA mencetak 27 kills dan menyelesaikan dua ronde dengan 1v2 clutch.

  • Di Nuke, Swicher mencatat 24 kills, termasuk triple kill di ronde ke-19 yang menghancurkan ekonomi Outfit 49.

  • Outfit 49 tidak pernah memimpin lebih dari empat ronde di kedua map.


Kesimpulan

Laga Take Flyte vs Outfit 49 di Eagle Masters Series 4 menjadi bukti bahwa fundamental dan disiplin masih menjadi faktor utama kemenangan di scene CS2 Amerika Utara. Take Flyte berhasil memadukan keseimbangan antara mekanik dan koordinasi, menutup pertandingan dengan skor meyakinkan 2-0 (16-12 Mirage, 13-9 Nuke).

Outfit 49 tampil dengan semangat dan strategi yang cukup baik di awal, namun gagal menjaga stabilitas di ronde-ronde penting. Kemenangan ini tidak hanya mengangkat posisi Take Flyte di Swiss Stage, tapi juga menjadi pesan bagi seluruh tim di regional NA: pengalaman dan kerja sama masih mengalahkan agresi individual.

Dengan performa seperti ini, Take Flyte tampak siap melangkah lebih jauh di turnamen dan menjadi salah satu tim paling menjanjikan di tier-2 CS2 Amerika Utara pada akhir tahun 2025.