daily-fps.org – Ajang PGL Masters Bucharest 2025 kembali menghadirkan pertarungan panas antara dua tim besar, Team Liquid dan FlyQuest, dalam babak Swiss Round yang berlangsung pada 29 Oktober 2025. Pertandingan ini menjadi salah satu yang paling ditunggu karena kedua tim sama-sama membawa rekor 2-1, yang artinya pemenang langsung melaju ke babak playoffs, sementara yang kalah akan tersingkir dari fase Swiss.

Di atas kertas, Liquid lebih diunggulkan berkat pengalaman mereka di berbagai turnamen internasional. Namun FlyQuest datang dengan tekad membalikkan prediksi. Pertarungan pun berlangsung sengit, dengan dua map penuh aksi — Mirage dan Train — yang berakhir dengan skor 2-0 untuk Liquid (16-14 di Mirage, 13-10 di Train).

Kemenangan ini menegaskan posisi Liquid sebagai salah satu kandidat kuat juara, sementara FlyQuest harus mengevaluasi performa mereka menjelang turnamen berikutnya.


Pra-Laga: Dua Jalur, Satu Tujuan

Liquid, Si Pengendali Momentum

Liquid datang ke laga ini dengan performa yang meningkat sejak kekalahan di laga pembuka mereka. Di Swiss round sebelumnya, mereka menunjukkan perbaikan signifikan dalam komunikasi tim dan adaptasi map. Komposisi pemain seperti YEKINDAR, nitr0, NAF, dan cadiaN menjadi paduan antara pengalaman, agresi, dan kontrol tempo yang rapi.

Pelatih mereka menegaskan sebelum pertandingan:

“Kami tahu FlyQuest bisa berbahaya jika dibiarkan bermain bebas, jadi rencana kami sederhana: kendalikan ritme, dan jangan beri mereka ruang untuk bernafas.”

FlyQuest, Tim Underdog dengan Semangat Juang

FlyQuest datang sebagai tim yang masih mencari konsistensi. Setelah beberapa hasil positif, mereka tampak percaya diri menghadapi Liquid. Peta yang mereka pilih — Train — adalah map yang dikenal cocok untuk gaya permainan taktis mereka, yang menonjolkan disiplin dan pertahanan rapi.

Namun, pengalaman di level LAN tampaknya menjadi faktor yang membedakan. Liquid sudah terbiasa menghadapi tekanan panggung besar, sedangkan FlyQuest masih beradaptasi dengan atmosfer kompetitif di turnamen sekelas PGL Masters.


Map 1: Mirage – Liquid Bertahan dari Gempuran Sengit (16-14)

Pertarungan di Mirage menjadi tontonan luar biasa bagi para penggemar. Liquid memulai dengan memilih map ini, menunjukkan rasa percaya diri terhadap permainan terbuka dan serangan cepat mereka.

Awal yang Ketat

FlyQuest sempat mengejutkan di awal pertandingan dengan strategi agresif. Mereka berhasil unggul 10-5 di babak pertama, terutama lewat aksi menawan dari entry fragger mereka yang berulang kali memenangkan duel di area mid.
Namun, begitu berpindah sisi, Liquid bangkit dengan sangat disiplin.

YEKINDAR tampil sebagai motor kebangkitan. Dalam ronde ke-18, ia mencatat triple kill penting di B-site yang menjadi momentum pembalik. Setelah itu, Liquid mulai membaca pola permainan FlyQuest — mereka memperlambat tempo dan menunggu lawan melakukan kesalahan.

Momen Penentuan

Ronde ke-29 menjadi titik krusial: FlyQuest mencoba strategi full rush ke A, tetapi NAF dan cadiaN menahan dengan sempurna. Dengan dua kill cepat dari A ramp, mereka mematikan peluang comeback FlyQuest.

Skor akhir 16-14 menutup map pertama dengan kemenangan tipis untuk Liquid. Map ini memperlihatkan dua hal: FlyQuest punya potensi besar, tapi Liquid masih terlalu kuat dalam hal mentalitas dan clutch decision.


Map 2: Train – Liquid Menyegel Tiket Playoffs (13-10)

Map kedua berlangsung lebih tenang di awal, tapi sama tegangnya di akhir. Train adalah pilihan dari FlyQuest — map klasik yang membutuhkan disiplin taktis dan rotasi yang sempurna.

FlyQuest Unggul di Awal

FlyQuest memulai dengan kuat di sisi CT. Mereka mengamankan 6 ronde pertama berkat pertahanan kompak di bombsite B dan rotasi cepat ke ivy. Salah satu highlight datang dari pemain andalan mereka yang menahan 1v3 clutch, memaksa Liquid kembali ke eco round.

Namun seperti di Mirage, Liquid kembali membalikkan keadaan setelah mid-game. Mereka menyesuaikan gaya main menjadi lebih lambat, memanfaatkan utilitas granat dan flash secara efisien untuk memecah formasi FlyQuest.

Liquid Mengambil Alih

Ketika berpindah sisi, Liquid mulai menunjukkan kedalaman strategi mereka. NAF, yang tampil konsisten sejak map pertama, mendominasi round-round akhir dengan posisi anchor yang sulit dibaca lawan.
Skor sempat ketat di 10-10, tapi Liquid menutup dengan tiga ronde beruntun berkat kombinasi entry kill dari YEKINDAR dan call tajam dari cadiaN sebagai IGL.

FlyQuest sempat mencoba comeback lewat force buy terakhir, namun nitr0 menutup laga dengan dua kill cepat di site A, memastikan skor 13-10 untuk Liquid.


Analisis Taktik: Liquid di Puncak Konsistensi

1. Adaptasi Cepat

Hal paling menonjol dari performa Liquid adalah kemampuan mereka beradaptasi terhadap perubahan tempo. Ketika FlyQuest bermain agresif, Liquid menjawab dengan counter-utility yang efektif. Ketika FlyQuest bermain pasif, Liquid menguasai map control dengan disiplin.
Perpaduan gaya agresif Eropa (via cadiaN dan YEKINDAR) serta permainan sistematik khas Amerika Utara menjadikan mereka tim yang sangat sulit dibaca.

2. Kinerja Individual

  • YEKINDAR: Menjadi MVP tak resmi laga ini. Catatan multi-kill di setiap map membuat perbedaan besar di momen krusial.

  • NAF: Konsisten sebagai support yang cerdas, selalu hadir untuk trade kill dan cover teammate.

  • cadiaN: Sebagai in-game leader, ia membaca permainan FlyQuest dengan brilian dan mengambil keputusan yang tenang di ronde-ronde akhir.

3. Kelemahan yang Masih Terlihat

Meski menang, Liquid masih perlu memperbaiki komunikasi dalam early round. Di Mirage, mereka sempat kehilangan beberapa ronde karena miskom antara entry dan support. Namun kekuatan mereka di late game menutupi kekurangan itu.


FlyQuest: Banyak Pelajaran, Sedikit Hasil

Bagi FlyQuest, hasil 0-2 ini jelas mengecewakan. Namun, performa mereka menunjukkan potensi besar.

1. Awal Kuat, Akhir Rapuh

FlyQuest memulai kedua map dengan unggul, namun kesulitan menjaga momentum. Mentalitas ketika menghadapi tekanan tampaknya menjadi kelemahan terbesar mereka. Dalam 10 ronde terakhir di tiap map, mereka hanya memenangkan tiga — tanda bahwa pengalaman menghadapi tekanan LAN masih terbatas.

2. Kurangnya Penyesuaian

Ketika Liquid mengubah strategi menjadi lebih lambat, FlyQuest tidak segera menyesuaikan. Mereka terlalu lama bertahan pada set-play awal, membuat Liquid bisa membaca pergerakan mereka.

3. Pemain yang Menonjol

Dua pemain muda mereka tampil cukup impresif, mencatat beberapa clutch penting. Namun tanpa dukungan kolektif, usaha individu itu belum cukup membawa hasil.


Statistik Pertandingan (Ringkasan)

Map Skor Pemain Terbaik Kill Terbanyak Rating HLTV
Mirage Liquid 16 – 14 FlyQuest YEKINDAR 27 kills 1.31
Train Liquid 13 – 10 FlyQuest NAF 23 kills 1.24
Total Seri Liquid 2 – 0 FlyQuest

Fakta Menarik:

  • Ini adalah pertemuan pertama Liquid vs FlyQuest di ajang LAN internasional.

  • Liquid kini mencatatkan 7 kemenangan dari 8 pertandingan terakhir di PGL Masters Bucharest.

  • FlyQuest gagal menembus playoffs meskipun memulai Swiss stage dengan rekor 2-0.


Suara Pemain & Reaksi Pasca-Laga

Dalam wawancara pasca-pertandingan, kapten cadiaN berbicara dengan penuh keyakinan:

“Kami tahu apa yang harus dilakukan. Kami sempat tertinggal, tapi kami percaya satu sama lain. Itu kunci kemenangan.”

Sementara pelatih FlyQuest memberikan refleksi realistis:

“Kami kalah bukan karena kurang skill, tapi karena kurang pengalaman. Kami akan belajar dari setiap ronde yang kami mainkan hari ini.”

Komentator HLTV menyebut pertandingan ini sebagai salah satu series paling taktis di babak Swiss, menyoroti kedisiplinan Liquid dan ketahanan mental mereka di ronde-ronde krusial.


Implikasi untuk Turnamen

Liquid: Tiket Playoffs & Kepercayaan Diri

Dengan hasil ini, Liquid menjadi salah satu dari empat tim pertama yang memastikan diri ke babak Playoffs PGL Masters Bucharest 2025. Mereka kini masuk ke daftar favorit bersama GamerLegion dan BetBoom.
Kemenangan atas FlyQuest juga memperkuat sinergi antar pemain, terutama dalam sistem calling cadiaN yang semakin matang.

FlyQuest: Waktu untuk Evaluasi

Kekalahan ini menandai akhir perjalanan FlyQuest di turnamen. Namun, mereka tetap mencuri perhatian lewat performa kompetitif mereka di tiap map. Dengan evaluasi yang tepat, tim ini bisa menjadi ancaman di event-event selanjutnya.


Liquid Tunjukkan Kelas, FlyQuest Dapat Pelajaran

Pertandingan Liquid vs FlyQuest di PGL Masters Bucharest 2025 adalah contoh nyata bagaimana pengalaman dan adaptasi taktis bisa mengalahkan semangat muda.
FlyQuest bermain dengan determinasi tinggi, tapi Liquid punya dua hal yang tak tergantikan: ketenangan dan pengendalian tempo.

Dengan kemenangan 2-0 (16-14, 13-10), Liquid memastikan langkah ke babak playoffs, memperkuat reputasi mereka sebagai tim yang siap menantang siapa pun di bracket utama.
Bagi FlyQuest, kekalahan ini akan menjadi bahan bakar untuk masa depan — sebuah pelajaran berharga bahwa di level tertinggi esports, setiap detail dan setiap keputusan berarti.