daily-fps.org – Tahun 2025 menjadi babak baru bagi salah satu franchise paling legendaris dalam sejarah video game: Halo.
Setelah kesuksesan Halo Infinite dan antusiasme besar dari komunitas, 343 Industries akhirnya merilis proyek ambisius mereka berjudul Halo: Campaign Evolved — sebuah pengalaman single-player baru yang menggabungkan kisah klasik Master Chief dengan mekanika modern generasi terbaru.
Sebagai bentuk penghormatan terhadap Halo: Combat Evolved (2001), game ini bukan sekadar remake, melainkan reimaginasi total kampanye klasik dengan alur naratif yang lebih dalam, lingkungan terbuka yang dinamis, serta sistem AI yang berevolusi.
Game ini dirilis secara global pada 27 September 2025 untuk Xbox Series X|S dan PC melalui platform Steam serta Game Pass Ultimate.
Latar Belakang: Dari Combat ke Campaign
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2001, Halo: Combat Evolved menjadi ikon yang mendefinisikan identitas Xbox.
Dua dekade kemudian, Halo: Campaign Evolved hadir sebagai simbol kebangkitan dan penghormatan — menjembatani nostalgia lama dengan standar visual dan narasi modern.
343 Industries bekerja sama dengan Certain Affinity dan id Software untuk menghadirkan engine baru bernama Slipspace 2.0, yang memanfaatkan teknologi ray tracing penuh, sistem fisika real-time, dan desain dunia terbuka semi-linear.
Game ini membawa kembali sensasi eksplorasi dan misteri yang dulu membuat Combat Evolved begitu revolusioner.
“Kami tidak ingin sekadar membuat ulang game lama. Kami ingin membuat para pemain merasa seperti pertama kali memainkan Halo — hanya saja dengan kekuatan teknologi masa kini.”
— Joseph Staten, Creative Director (343 Industries)
Kisah Utama – Warisan Master Chief
Cerita Halo: Campaign Evolved dimulai setelah peristiwa Halo Infinite.
Master Chief kembali menemukan fragmen data kuno yang mengarah pada lokasi misterius di luar sistem Zeta Halo — planet berbentuk cincin baru bernama Installation 08X, peninggalan terakhir ras Forerunner.
Namun perjalanan ini berubah menjadi mimpi buruk ketika Chief dan AI barunya, CORTEX (penerus Cortana), menyadari bahwa cincin ini bukan sekadar senjata.
Di dalamnya terkubur eksperimen hidup, sisa-sisa Forerunner yang berevolusi menjadi bentuk kesadaran kolektif — dikenal sebagai The Lament.
Kampanye game ini terbagi menjadi 6 bab besar, masing-masing menggambarkan transisi emosional dan strategis Chief: dari pencarian, penemuan, kehilangan, hingga kebangkitan kembali.
🔹 Bab 1: Echoes of the Past
Dimulai dengan cutscene sinematik epik, Chief terbang bersama pilot UNSC di pesawat Pelican menuju Installation 08X.
Atmosfer misterius terasa kuat — pemandangan langit melengkung, reruntuhan Forerunner, dan pantulan planet di horizon.
Bab ini menjadi tutorial penuh nostalgia dengan misi mirip Pillar of Autumn di game klasik, tapi dengan visual luar biasa.
🔹 Bab 2: Signal of the Lament
Chief menemukan sisa sinyal AI kuno yang mengaku sebagai “guardian” dari cincin itu.
Namun misi ini berakhir dengan kekacauan saat musuh baru muncul — The Remnants, faksi hasil mutasi Flood dan Promethean.
Pertempuran di hutan kabut Installation 08X menampilkan gameplay vertikal dan taktik baru berbasis terrain dinamis.
🔹 Bab 3: Memory of Cortana
Inilah bab paling emosional. Chief menemukan fragmen memori Cortana di pusat data Forerunner.
Adegan ini penuh dialog introspektif, memperlihatkan sisi manusiawi Chief.
“Apakah kau pernah berhenti berperang, John?” — suara Cortana menggema di balik gelombang digital, membuat momen ini begitu menyentuh.
🔹 Bab 4: The Infinite Cycle
Pertarungan besar melawan armada Remnants di ngarai Forerunner.
Bab ini memperkenalkan kendaraan baru Falcon-X, versi hybrid antara Banshee dan Pelican, dengan mekanik dogfight udara bebas.
Soundtrack epik Martin O’Donnell versi remaster menggema, mengembalikan aura klasik Halo.
🔹 Bab 5: The Heart of Installation
Chief dan CORTEX menyusup ke pusat kontrol cincin dan menemukan fakta mengejutkan — cincin ini dirancang bukan untuk memusnahkan, tetapi menyerap kesadaran semua makhluk hidup, menjadikan mereka bagian dari jaringan abadi Forerunner.
Dilema moral muncul: apakah Chief harus menghancurkan sistem itu, atau membiarkannya menyelamatkan umat manusia dari kehancuran?
🔹 Bab 6: The Dead Signal
Pertempuran terakhir di atas cincin yang mulai runtuh.
Chief menghadapi entitas digital The Lament, yang mencoba menggoda Chief untuk “bergabung dalam kesadaran abadi.”
Pertarungan berlangsung di medan gravitasi rendah dengan transisi sinematik real-time yang luar biasa.
Akhirnya, Chief memutus kabel utama, meledakkan inti cincin — dan melangkah ke kegelapan ruang angkasa, tanpa kepastian apakah ia masih hidup.
Cutscene terakhir memperlihatkan helm Chief terapung di ruang hampa, dengan suara CORTEX berkata pelan:
“Sinyal masih aktif.”
Gameplay dan Mekanika Baru
🎮 1. Dunia Semi-Terbuka
Berbeda dari kampanye klasik, Campaign Evolved menggunakan sistem open-hub: setiap misi besar berlangsung di area luas yang bisa dieksplorasi bebas.
Pemain dapat menyelesaikan misi utama atau side quest seperti menyelamatkan marinir, menghancurkan basis Remnants, dan mengumpulkan artefak Forerunner.
⚙️ 2. AI CORTEX yang Adaptif
CORTEX bukan sekadar pendamping cerita, tapi sistem gameplay dinamis.
AI ini dapat belajar dari gaya bermain pemain — agresif, stealth, atau taktis — dan memberikan saran strategis berbeda.
Dalam mode Heroic, ia bahkan bisa mengambil alih turret otomatis untuk mendukung pemain.
💥 3. Sistem Pertarungan Evolusioner
Pertarungan kini terasa lebih cair berkat sistem Armor Link, memungkinkan Chief melakukan kombo melee + dash + grapple tanpa jeda animasi.
Senjata klasik seperti Battle Rifle dan Needler kembali, disertai senjata baru seperti:
-
Forerunner Pulse Lance
-
Remnant Blaster
-
MA5D-V Modular Assault
🧠 4. Dinamika Musuh Baru
AI musuh kini lebih “hidup.” Mereka beradaptasi terhadap strategi pemain.
The Remnants bisa menyerap energi plasma, membentuk perisai baru, atau berevolusi selama pertarungan panjang.
Satu musuh bahkan bisa berubah wujud jika tidak segera dikalahkan.
🚀 5. Mode Co-Op dan Replay
343 menambahkan Campaign Replay System yang memungkinkan pemain mengulang misi dengan loadout berbeda atau bermain co-op hingga 4 orang secara online.
Setiap pemain dapat memiliki versi CORTEX-nya sendiri yang berinteraksi secara dinamis selama permainan.
Desain Visual dan Suara
Secara visual, Halo: Campaign Evolved adalah salah satu game paling menawan di konsol generasi sekarang.
Tekstur detail, pencahayaan realistik, dan transisi antar-cutscene mulus menciptakan pengalaman sinematik penuh.
Efek partikel pada medan perang terlihat memukau — dari hujan peluru plasma hingga pantulan pantai Forerunner yang berkilau di bawah dua matahari.
Soundtrack-nya digarap oleh Martin O’Donnell dan Sarah Schachner, menciptakan keseimbangan antara nostalgia klasik dan orkestra modern.
Tema Halo Gregorian Chant kembali, tapi kini dikombinasikan dengan beat elektronik ringan yang membuat setiap misi terasa megah namun intim.
Analisis Naratif – Filosofi Baru di Balik Halo
Jika game klasik Halo adalah kisah tentang perang dan keberanian, maka Campaign Evolved adalah refleksi tentang identitas dan eksistensi manusia di tengah mesin.
-
Chief sebagai Manusia, bukan Mitologi.
Dalam game ini, Master Chief bukan lagi sosok tak terkalahkan, tapi simbol kesepian di antara bintang.
Ia kehilangan banyak hal — Cortana, UNSC, dan bahkan kepercayaannya terhadap perang. -
AI sebagai Cermin Kemanusiaan.
CORTEX berfungsi seperti refleksi Cortana — bukan hanya sistem, tapi representasi moral baru.
Ia mengajukan pertanyaan yang menggelitik:
“Jika manusia bisa hidup abadi dalam jaringan, apakah itu masih disebut kehidupan?” -
Warisan Forerunner.
Forerunner bukan lagi antagonis, melainkan simbol siklus kehancuran.
Film menyinggung filosofi bahwa setiap peradaban besar akan menciptakan alat untuk menghancurkan dirinya sendiri.
Penerimaan Komunitas
Sejak dirilis, Halo: Campaign Evolved langsung mencatatkan 3 juta pemain aktif di minggu pertama.
Kritikus menyebutnya sebagai “comeback paling berani dalam sejarah franchise Halo.”
IGN memberi skor 9.3/10, sementara Metacritic mencatat 89/100, menempatkannya sejajar dengan Halo 3.
Para pemain memuji:
-
Cerita emosional dan sinematik.
-
AI CORTEX yang benar-benar interaktif.
-
Level design dengan kebebasan tinggi tanpa kehilangan fokus naratif.
Beberapa kritik muncul soal durasi kampanye (hanya sekitar 12 jam), tapi replayability tinggi membuat game ini bertahan lama di komunitas.
Fakta Menarik
-
Proyek ini awalnya disebut “Halo: Reforged”, tapi diganti untuk menegaskan sifat naratif baru.
-
Jake Green, pengisi suara Chief, mengaku bahwa ini versi “paling manusiawi” dari karakter tersebut.
-
343 Industries menyembunyikan pesan rahasia di salah satu terminal data yang menampilkan suara Cortana klasik — Easter egg paling banyak dibahas komunitas Reddit.
Halo: Campaign Evolved adalah bukti bahwa warisan lama bisa hidup kembali dengan visi modern.
Game ini bukan sekadar nostalgia, tapi evolusi emosional dan filosofis dari saga Master Chief — menggabungkan peperangan luar angkasa, dilema eksistensial, dan refleksi tentang hubungan manusia dengan teknologi.
Dengan visual memukau, gameplay fleksibel, dan narasi yang matang, Campaign Evolved tidak hanya memperbarui seri Halo, tetapi menegaskan posisinya sebagai ikon abadi dunia game.
“Kadang untuk maju, kita harus kembali ke awal — tapi dengan pandangan yang lebih bijak.”
