daily-fps.org – Falcons kembali gagal mengangkat trofi setelah dikalahkan FURIA pada grand final BLAST Rivals 2025, dalam laga yang penuh momen krusial dan tekanan tinggi. Meski tampil solid sepanjang turnamen, skuad Ilya “m0NESY” Osipov harus kembali puas berada di posisi kedua — sebuah hasil yang terasa pahit karena mereka memiliki banyak peluang untuk menutup pertandingan.
“It hurts more than EPL because we had so many chances,” ucap m0NESY dalam wawancara pasca-pertandingan. Sang AWPer muda terlihat frustrasi, terutama setelah Falcons gagal mengamankan keunggulan di map yang mereka seharusnya bisa tutup lebih cepat. “How we didn’t close Mirage… I don’t even know.”
Falcons Tampil Kuat, Tapi Gagal di Detail Penting
Sepanjang turnamen, Falcons menunjukkan grafik peningkatan yang signifikan. Struktur mid-round lebih rapi, spacing lebih baik, dan m0NESY kembali menemukan performa eksplosifnya. Namun melawan FURIA — tim yang tengah berada di momentum terbaik musim ini — Falcons harus membayar mahal setiap kesalahan kecil.
Mirage menjadi titik balik pertandingan. Falcons beberapa kali memimpin, tetapi gagal memaksimalkan momen 5v3 dan post-plant yang harusnya bisa mengamankan ronde. FURIA memanfaatkan celah itu dan membalik situasi lewat clutch plays serta agresi khas mereka.
“It feels sad losing games like this,” lanjut m0NESY. “Especially when you feel like you could go to the last map.”
FURIA Kutuk Empat Kali Beruntun Falcons
Final ini memperpanjang dominasi FURIA atas Falcons musim ini. Ini menjadi kemenangan keempat berturut-turut FURIA dalam pertemuan mereka di berbagai event besar, termasuk final panas sebelumnya yang juga berakhir dengan drama serupa.
Falcons terlihat kesulitan membaca tempo permainan FURIA yang kerap berubah dari pasif ke hyper-agressive dalam hitungan ronde. Meski begitu, Falcons tetap menjaga pertandingan tetap kompetitif.
m0NESY Raih MVP Meski Gagal Juara
Walau Falcons gagal membawa pulang trofi, m0NESY menutup turnamen dengan penghargaan HLTV x 1XBET MVP berkat performa stabilnya dari babak awal hingga final. Ini melanjutkan tren m0NESY sebagai salah satu pemain paling konsisten di musim 2025, meski timnya belum menemukan formula untuk menutup pertandingan penting.
Penghargaan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa Falcons memiliki pondasi kuat — hanya saja penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Kegagalan di BLAST Rivals mungkin menjadi pukulan berat, namun Falcons tetap berada di lintasan progres yang positif. Jika mereka bisa memperbaiki isu-isu kecil seperti decision-making di late round dan komunikasi di momentum kritis, Falcons berpotensi menjadi kontender serius pada turnamen besar berikutnya.
FURIA, di sisi lain, kembali memperkuat posisi sebagai salah satu tim paling berbahaya tahun ini. Dengan gaya bermain yang semakin matang, mereka semakin sulit dipatahkan di panggung internasional.
