daily-fps.org – Pertandingan Grand Final IEM Chengdu 2025 menghadirkan duel yang jarang diprediksi siapa pun: Team Vitality vs FURIA Esports.
Di satu sisi ada sang raksasa Eropa yang diisi pemain papan atas dunia, di sisi lain tim Amerika Selatan dengan agresi liar dan semangat yang membara.
Namun di akhir laga, sejarah mencatat hasil mengejutkan — FURIA menghancurkan Vitality 3-0 dalam seri Best-of-5 yang berlangsung cepat, intens, dan penuh drama.
Brasil menari di Chengdu, dan dunia Counter-Strike kembali mengingat: emosi bisa mengalahkan logika, dan underdog tak selalu tunduk pada reputasi.
Pra-Laga: Dua Narasi, Satu Panggung
Vitality – Tim Dengan Tradisi Kemenangan
Vitality datang sebagai favorit berat. Mereka baru saja menjuarai ESL Pro League dan tampil stabil sejak awal tahun.
Dengan ZywOo di puncak performa dan Spinx–flameZ menutup setiap lubang rotasi, tim Prancis-Eropa ini nyaris tanpa kelemahan di atas kertas.
Mereka menargetkan trofi keempat musim ini — sampai FURIA datang membawa badai tropis dari Brasil.
FURIA – Gaya “Chaos Controlled”
FURIA dikenal dengan identitas khas: cepat, spontan, dan menekan tanpa henti.
Di Chengdu, gaya itu tampil sempurna. KSCERATO, yuurih, dan arT bermain seperti tanpa beban, sementara chelo dan FalleN menjadi jangkar pengalaman yang menstabilkan tim.
Bagi banyak orang, mereka hanya datang untuk “menghibur”. Tapi di akhir turnamen, mereka menulis ulang sejarah.
Map Veto dan Jalannya Pertandingan
Format: Best-of-5 (LAN – Grand Final)
Hasil Akhir: FURIA 3 – 0 Vitality
-
FURIA removed Nuke
-
Vitality removed Train
-
FURIA picked Ancient
-
Vitality picked Inferno
-
FURIA picked Overpass
-
Vitality removed Dust2
-
Mirage was left over
Map 1 – Ancient (FURIA 13–11 Vitality)
Map pembuka berlangsung penuh ketegangan. FURIA, yang memilih Ancient, memulai dengan tempo cepat dan eksplosif.
Sisi T mereka mengandalkan entry cepat dari yuurih, sementara KSCERATO jadi otak di mid-round dengan positioning luar biasa.
Vitality sempat unggul 7-5 di paruh pertama, tapi kehilangan momentum setelah jeda. FalleN, sang legenda Brasil, melakukan clutch 1v2 di ronde ke-22 yang mematikan semangat Vitality.
FURIA menutup peta dengan skor 13-11, unggul 1-0 dalam seri.
Map pertama menjadi penanda bahwa ini bukan laga one-sided — tapi kebangkitan FURIA yang selama ini diremehkan.
🎙️ Highlight: FalleN 1v2 clutch + defuse di B site — momen yang membangkitkan atmosfer stadion.
Map 2 – Inferno (FURIA 13–10 Vitality)
Banyak yang mengira Vitality akan bangkit di map pilihannya sendiri. Tapi yang terjadi justru kebalikannya.
FURIA tampil disiplin dengan kontrol map sempurna.
KSCERATO lagi-lagi menjadi pembeda — mencatatkan 27 frag dan rating 1.46 di map ini.
Vitality mencoba menekan lewat setup banana agresif, tapi FURIA berhasil membaca setiap rotasi.
Kehadiran FalleN di mid-round calls membuat permainan Brasil terasa matang, bukan sekadar nekat.
Menit-menit akhir jadi mimpi buruk bagi Vitality. Di ronde ke-23, yuurih melakukan triple kill di pit dan menutup skor 13-10.
“Kami tahu Inferno adalah rumah mereka. Tapi malam ini, kami yang menyalakan apinya,” ujar arT setelah pertandingan.
Map 3 – Overpass (FURIA 13–7 Vitality)
Map terakhir berjalan lebih cepat dari dugaan siapa pun.
Vitality tampak kehilangan arah sejak awal. ZywOo, biasanya jadi bintang terang, kali ini justru tertahan oleh sistem defense agresif FURIA.
arT bermain luar biasa sebagai in-game leader — berani mengambil space sendirian di connector, membuat Vitality kebingungan dalam rotasi.
Di sisi lain, FalleN memimpin dengan ketenangan veteran, menjaga ekonomi dan tempo permainan tetap stabil.
Vitality hanya meraih 3 ronde di sisi T sebelum turun minum (3-9). Setelah berganti sisi, FURIA tak memberi ruang lagi — menutup map dengan skor 13-7, menyapu bersih final 3-0.
🧩 Statistik Utama
| Pemain | Tim | Rating | Kill | Death | K/D Diff | Headshot % |
|---|---|---|---|---|---|---|
| KSCERATO | FURIA | 1.47 | 68 | 41 | +27 | 55% |
| yuurih | FURIA | 1.31 | 60 | 46 | +14 | 49% |
| FalleN | FURIA | 1.22 | 51 | 43 | +8 | 40% |
| ZywOo | Vitality | 0.98 | 49 | 55 | -6 | 47% |
| flameZ | Vitality | 0.92 | 45 | 57 | -12 | 52% |
📊 Timstat:
-
Rata-rata ronde FURIA per kemenangan map: 13–9
-
Clutch conversion: FURIA 70% – Vitality 30%
-
First kill success: FURIA 62%
-
Utility damage rata-rata per ronde: FURIA 38, Vitality 22
Analisis Strategi
🇧🇷 FURIA: Antara Chaos dan Struktur
Kemenangan ini bukan kebetulan.
FURIA datang dengan rencana matang — memadukan agresi lama mereka dengan disiplin baru yang dibawa FalleN.
Hasilnya? Sebuah gaya “chaos controlled” yang sulit dibaca lawan.
Tiga elemen utama permainan mereka:
-
Early control + bait setup: arT sering jadi “umpan hidup” di awal ronde, menarik rotasi lawan.
-
Trade efficiency tinggi: FURIA mencatat rasio trade kill 1.2x lebih baik dari Vitality.
-
Timing mikro: yuurih dan KSCERATO selalu muncul dari angle tak terduga.
🇫🇷 Vitality: Tekanan Mental dan Kurangnya Adaptasi
Vitality terlihat gugup setelah kalah di Ancient.
ZywOo tak mendapatkan ruang untuk tampil, Spinx tak menemukan ritme, dan apEX terlalu pasif dalam call taktis.
Ketika lawan bermain tanpa beban, Vitality justru kehilangan fleksibilitas.
Mereka juga gagal menyesuaikan tempo cepat FURIA.
Sementara tim Brasil mengatur waktu dengan insting, Vitality justru tampak bermain berdasarkan buku taktik — dan buku itu sudah dibaca lawan.
baca juga tentang pokemon cards game.
Pemain Terbaik Turnamen
KSCERATO (FURIA)
Performanya di final benar-benar kelas dunia.
Tak hanya soal statistik, tapi ketenangan dan posisi yang selalu tepat di momen krusial.
“Dia seperti ZywOo versi Brasil,” tulis analis ESL di Twitter setelah laga.
Catatan:
-
Rating turnamen: 1.37 (tertinggi di event)
-
Average kill per map: 23.6
-
5 clutch win di babak playoff
Reaksi Pasca Laga
FalleN (Kapten FURIA):
“Kami datang tanpa ekspektasi, hanya dengan mimpi. Sekarang kami bawa pulang trofi untuk Brasil. Ini bukan sekadar kemenangan, tapi pengingat bahwa semangat masih mengalahkan sistem.”
ZywOo (Team Vitality):
“Kami kalah di semua aspek hari ini — taktik, semangat, dan keyakinan. FURIA layak menang.”
Komentar Analis:
“FURIA bermain seperti Vitality di masa puncak: percaya diri, cepat, dan kompak. Ironisnya, Vitality justru terlihat seperti tim yang kehilangan identitasnya sendiri.”
Dampak Kemenangan Ini
Kemenangan ini menandai gelar IEM pertama FURIA di era CS2, sekaligus kebangkitan esports Brasil setelah vakum dari gelar besar sejak MIBR 2018.
Di sisi lain, Vitality harus menatap ulang struktur permainan mereka — terutama rotasi pertahanan dan respon terhadap tekanan awal.
Turnamen ini juga memperlihatkan pergeseran kekuatan global: tim-tim Amerika Selatan kini bukan hanya penggembira, tapi ancaman nyata di level tier-1 dunia.
Statistik Turnamen Singkat
| Tim | Peringkat | Map Win-Loss | Rata-rata Ronde Dimenangkan |
|---|---|---|---|
| FURIA | 🥇 Juara | 9–3 | 12.4 |
| Vitality | 🥈 Runner-Up | 8–4 | 11.7 |
| MOUZ | 3rd–4th | 7–4 | 11.2 |
| Spirit | 3rd–4th | 6–4 | 10.9 |
Era Baru CS2
FURIA memecahkan stereotip bahwa hanya tim Eropa yang mampu mendominasi meta baru CS2.
Dengan adaptasi cepat terhadap recoil dan map layout yang baru, mereka membuktikan bahwa intuisi bisa secepat teori.
Kemenangan ini bukan sekadar trofi — tapi pesan keras: CS bukan tentang asal region, tapi tentang siapa yang paling berani berubah.
💬 “Vitality datang dengan ilmu, tapi FURIA datang dengan jiwa. Dan malam itu, jiwa yang menang.”
