daily-fps.org – Setelah usainya musim 2025 VCT, dunia VALORANT kembali memasuki masa “rostermania” — fase dimana tim-tim melakukan reshuffle besar terhadap pemain, pelatih, dan staf agar siap tempur di musim berikutnya. Untuk 2026, rotasi pemain lebih gila dari biasanya. Organisasi besar merombak skuat, pemain kontraknya habis, bintang tertentu pindah tim, bahkan tim partner mengalami pembubaran.
Dalam artikel ini, kita kupas detail perubahan roster tier 1 di berbagai wilayah (Americas, EMEA, Pacific, China), tren utama yang muncul, dan bagaimana perubahan ini bisa membentuk wajah VCT 2026.
Alasan Besar di Balik Rostermania 2026
Beberapa faktor mendorong gelombang roster moves kali ini:
-
Kontrak berakhir & buyout — banyak kontrak pemain/pelatih habis pada akhir 2025.
-
Performa & ekspektasi — tim yang tampil di bawah ekspektasi (tidak lolos Masters, Champions) akan berubah total.
-
Format & struktur baru VCT 2026 — karena Riot memperluas event, membuka jalur Champions ke tim Challengers, dan mosaik kompetisi baru.
-
Tim partner yang dicabut / restrukturisasi — misalnya KOI kehilangan status partner EMEA, yang memicu pembubaran roster mereka.
Dengan perubahan format dan kesempatan baru bagi tim non-tier-1, banyak organisasi ingin posisi mereka sekuat mungkin di musim mendatang.
Sorotan Perubahan Roster Tiap Wilayah
VCT Americas
-
Leviatán melepas tiga pemain — Ian ‘tex’, Corbin ‘C0M’, Anthony ‘okeanos’ — yang kini bebas bergerak mencari tim baru.
-
FURIA memisahkan Davi ‘Palla’ Alcides & Olavo ‘heat’ Marcelo dari lineup aktif akibat performa mengecewakan tahun ini.
-
100 Thieves melakukan rebuild besar: mereka melepas seluruh roster untuk mengevaluasi kembali masa depan tim mereka di VCT.KRÜ Esports juga memungkinkan beberapa pemain & staf mereka menjajaki opsi baru karena kontrak yang habis.
Americas jadi “ladang perombakan” besar karena tekanan kompetisi tinggi dan ekspektasi dari sponsor & fans.
VCT EMEA
-
Fnatic menghadapi pergantian besar: Leo ‘Leo’ Jannesson dikabarkan pensiun dari kompetisi.
-
BBL Esports kehilangan Martin ‘Magnum’ Peňkov yang mencari tim baru.
-
FUT Esports juga melepas cNed (Mehmet İpek) yang kontraknya habis—sebuah langkah besar mengingat posisi kunci yang dipegangnya.
-
KOI / Movistar KOI mengalami pembatalan status kemitraan di EMEA dan pembubaran roster mereka setelah Riot mencabut partner slot tanpa peringatan.
EMEA terlihat juga sebagai wilayah paling kacau dalam rostermania 2026, dengan beberapa organisasi partner besar berubah total.
VCT Pacific
-
ZETA Division membuka lowongan untuk pemain baru — mereka membiarkan Kim ‘TenTen’ Tae-young dan Hikaru ‘CLZ’ Mizutani sebagai restricted agents bebas dipindahkan.
-
DetonatioN FocusMe kehilangan IGL mereka, Koki ‘Art’ Kagami, yang keluar setelah sekitar satu tahun.
-
TALON melepas Coach Hector ‘FrosT’ Rosario dan asisten, membuka peluang untuk perubahan kepelatihan besar.
Pacific tak terlalu banyak bocoran pemain bintang pindah, tapi perubahan administratif & coaching mulai terlihat.
VCT China
-
Beberapa tim melepas pemain khusus yang statusnya jadi unrestricted agent, dan ada pergantian staf pelatih signifikan.
-
Misalnya Wolves Esports melepas “juicy”, dan kini mencari pemain support impor untuk roster barunya.
China juga akan membawa seluruh musim 2026 ke roadshow keliling kota—jadi tim harus siap dengan gaya hidup perjalanan tinggi.
Tren Utama dalam 2026 Rostermania
Beberapa pola dan tren menarik yang muncul:
1. Banyak roster dibongkar total
Beberapa tim memilih membuang hampir seluruh roster lama dan mulai dari nol. Contoh: 100 Thieves yang melakukan rebuild total.
2. Pemain kunci dilepas / dibebaskan
Pemain-pemain yang sebelumnya sangat dihargai kini diperbolehkan mencari tim baru: cNed (FUT), Leo (Fnatic), MiniBoo (Heretics) sudah mulai eksplorasi opsi.
3. Coaching & staf juga berubah
Organisasi tidak hanya mengganti pemain, tetapi juga pelatih dan analis. Perubahan struktur staff menjadi bagian normal dari rostermania now.
4. Dampak status partner & franchise
KOI kehilangan slot partner EMEA adalah contoh bahwa posisi tim partner bisa terancam jika performa tidak sesuai standar.
5. Tantangan untuk tim non-tier-1
Dengan Riot membuka jalur Champions untuk tim Challengers di 2026, tim tier-2 akan mencoba naik ke panggung besar — membuat persaingan roster makin kompetitif.
Implikasi untuk VCT 2026
-
Dinamika lebih cair: tim kuat tahun ini belum tentu tim kuat tahun depan — karena banyak perubahan roster.
-
Kejutan jadi lebih mungkin: tim baru / roster baru bisa muncul sebagai dark horse musim depan.
-
Strategi jangka panjang penting: organisasi yang membangun kultur, scouting dan pengembangan pemain akan lebih stabil daripada sekadar beli pemain bintang.
-
Keseimbangan kompetisi: dengan challenger bisa ke Champions, tim besar tak boleh santai — harus konsisten dan fleksibel dengan roster & strategi.